Rabu, 10 April 2013

Energi Fosil: Kebergantungan, Alternatif 

Manusia dan Kebergantungan Terhadap Energi Fosil
Kehidupan manusia tidak bisa lepas dari apa yang kita sebut dengan energi fosil. Aktivitas apapun memerlukan energi, namun energi fosil-lah yang selama ini kita gunakan. Sadar atau tidak energi fosil yang sudah sangat lama mengisi hidup kita butuh jutaan tahun dalam prosesnya agar bisa diolah, dan setelah diolah kemudian bisa kita gunakan seperti sekarang.
Energi fosil seperti minyak dan gas merupakan contoh energi fosil yang sudah sangat umum. Kendaraan bermotor yang kita lihat di jalanan, kapal di lautan, pesawat terbang di udara pada umumnya menggunakan energi fosil sebagai sumber tenaganya. Penjual gorengan di manapun, rumah makan, restoran, dan sebagainya pada umumnya menggunakan gas dan minyak sebagai sumber tenaga, yang artinya menggunakan energi fosil dalam kegiatannya. Untuk itu kita harus sadar betapa pentingnya energi fosil dalam kehidupan kita sehari-hari.
Namun, kabar terdengar akhir-akhir ini mengatakan bahwa energi fosil sudah mendekati batasan puncak. Artinya, kelangkaan energi fosil seperti bahan bakar minyak (BBM) di pom bensin, di warung, di penjual eceran, dan sebagainya menunjukkan bahwa energi fosil tersebut bukanlah tanpa batas atau bukanlah tak terbatas. Kita juga bisa melihat bagaimana kehidupan kita yang sudah sangat bergantung pada sumber daya energi, terutama energi fosil hingga detik ini.
Dewasa ini pertumbuhan populasi manusia di dunia sangat pesat. Pertumbuhan itu mendorong kebutuhan ekstra terhadap sumber energi. Sumber energi fosil dianggap sebagai energi utama yang mampu menopang berbagai kebutuhan manusia dalam kehidupannya. Dalam hal ini, pertambahan jumlah populasi manusia di dunia pasti akan membutuhkan jumlah energi fosil yang juga besar. Pemakaian energi fosil lebih cepat daripada terbentuknya energi fosil (yang membutuhkan proses jutaan tahun) itu sendiri. Oleh karena manusia sudah sangat bergantung pada energi fosil, jumlahnya pun akan semakin berkurang bahkan akan habis.
Banyak sekali masalah yang ditimbulkan dari kebergantungan manusia akan energi fosil, terutama minyak. Minyak sering kali dianggap sebagai sumber konflik. Ketika minyak menjadi alasan suatu negara untuk berhubungan dengan negara lain di lingkup internasional, maka kepentingan akan minyak harus terpenuhi. Bagaimana caranya agar kepentingan tersebut terpenuhi adalah kebijakan politik negara masing-masing. Sadarnya negara bahwa minyak merupakan hal penting untuk kegiatan industri, perekonomian, dan sebagainya akan menyulut konflik karena memang harus dipenuhi. Minyak juga berpengaruh besar pada pemanasan global, terutama melihat dari emisi gas yang dihasilkan.
Konflik yang sering terjadi atas perebutan minyak, penipisan lapisan ozon, polusi, dan sebagainya yang terjadi selama ini merupakan dampak dari kebergantungan manusia terhadap energi fosil, terutama minyak. Manusia sadar bahwa energi fosil sangat penting dalam perekonomian negara, sangat penting dalam kehidupan, dan berbagai aspek lainnya. Karena alasan itulah minyak menjadi sumber konflik yang terjadi di era milenium ini. Contohnya saja, bagaimana Amerika Serikat memperbesar hegemoninya di kawasan Timur Tengah. Sebagian besar kepentingannya di kawasan tersebut merupakan demi memperbesar jumlah cadangan minyak mereka, mengingat Timur Tengah merupakan kawasan penyimpan cadangan binyak terbesar di dunia.
Mengingat dalam belasan hingga puluhan tahun mendatang energi fosil sebagai sumber daya yang tidak dapat diperbaharui perlahan akan habis, manusia harus mempersiapkan era baru dengan sumber daya energi alternatif sebagai pengganti energi fosil. Berbagai ide energi alternatif sudah ada. Alternatif tersebut belum dioptimalkan sehingga belum bisa digunakan secara luas.
Energi Alternatif Sebagai Jalan Keluar Dari Kebergantungan
Sadar atau tidak, energi fosil seperti minyak dan gas adalah hal vital yang sangat kita butuhkan tetapi tidak bisa kita nikmati selamanya. Ada batasannya. Untuk itu, manusia harus segera mencari energi alternatif dari energi fosil itu sendiri sebelum benar-benar habis dari cadangan bumi. Bayangkan betapa kita, yang sudah sangat bergantung pada energi fosil, akan kesusahan jika mulai kehabisan sumber daya energi yang terus-menerus kita pakai tanpa mempunyai energi lain yang bisa kita pakai untuk melanjutkan kehidupan kita.
Saya tidak punya ide baru dalam pencarian energi alternatif tetapi saya akan mencoba mengembangkan ide yang sudah ada untuk kemudian bisa direalisasikan sebagai sumber energi yang baru.
Energi Panas Bumi (Geothermal)
Salah satu energi alternatif yang kemungkinan besar akan sangat berguna di masa yang akan datang adalah energi panas bumi. Energi panas bumi merupakan energi primer non-minyak yang terbarukan dan ramah lingkungan. Hal tesebut juga dapat diketahui dari potensi emisi gas buangan yang rendah, potensi limbah B-3 (bahan bahaya dan beracun) yang kecil, serta lahan pengembangan tidak mengkhawatirkan lingkungan sekitarnya. (Pertamina, 2007)
indonesia-geothermal-resources
Gambar: Indonesian Geothermal Resources  http://teknomode.com/indonesia-masih-bel… )
Pemanfaatan energi panas bumi akan menjadi alternatif yang sangat baik di masa yang akan datang, bahkan di masa kini bila kita sudah dapat memanfaatkannya dengan maksimal. Energi fosil yang biasa kita pakai sudah semakin berkurang, merusak lingkungan, terlebih emisi gas yang dikeluarkan dapat menipiskan lapisan ozon. Sekian besar pengaruh penggunaan energi fosil selama ini berdampak pada pemanasan global oleh karena lapisan ozon yang semakin menipis. Oleh karena itu, pemanfaatan energi panas bumi sebagai alternatif sudah harus dimulai dari sekarang sebagai persiapan untuk menghadapi kemungkinan besar habisnya cadangan energi fosil di dunia.
Di Indonesia sendiri, energi panas bumi memiliki cadangan sekitar 40% dari total keseluruhan cadangan di dunia. Sekitar 2,4% di antaranya telah dieksplorasi dan diproduksi. (Pradipto, 2009). Energi panas bumi sebagai pembangkit tenaga sudah lama dikenal tetapi belum dioptimalkan. Bila dioptimalkan, kebergantungan kita akan minyak yang sebagian besar didapat dari kegiatan impor akan lebih menghemat devisa negara. Kita mungkin tidak lagi bergantung pada energi fosil yang selama ini kita dapatkan dengan harga yang mahal. Kita juga dapat meningkatkan perekonomian negara bila sudah dapat mengoptimalkan pemanfaatan energi panas bumi yang sangat besar jumlahnya di tanah air kita. Selain itu, lingkungan di negara kita akan menjadi lebih baik jika kita dapat mengurangi ketergantungan kita pada energi fosil yang menghasilkan polusi tinggi.
Untuk itu, besar harapan saya bagi inovator dari bangsa kita untuk dapat membantu mengolah energi panas bumi di negara ini. Jika bangsa kita sendiri mampu mengolah energi panas bumi yang cadangannya cukup besar di negara ini, kita tinggal mengoptimalkannya untuk berbagai kepentingan. Kemudian kita tidak perlu lagi ribut soal kelangkaan BBM atau pun gas. Tidak perlu berdemo. Tidak perlu lagi nyawa melayang sia-sia. Juga, tidak perlu lagi ada perusahan asing yang masuk ke Indonesia untuk mengolah sumber daya alam energi panas bumi kita dengan keuntungan yang kecil yang kita dapat. Kita punya energi sendiri, tidak bergantung pada impor malah dapat aktif dalam kegiatan ekspor, sehingga memaksimalkan pendapatan negara.

Gerakan Revolusioner Permasalahan Energi

Besar kemungkinan bahwa energi fosil sebentar lagi akan habis. Oleh karena itu, berbagai hal harus kita lakukan dalam mempersiapkan dunia dengan revolusi energi di dalamnya. Jika kita sudah mampu menghasilkan dan mengoptimalkan energi alternatif yang ada, maka kita dapat terlepas dari kebergantungan terhadap energi fosil.
Hal tersebut bukan satu-satunya jalan, kita harus mulai memikirkan gerakan revolusioner untuk menghadapi permasalahan energi di dunia yang sekarang sudah bisa kita rasakan. Sebenarnya, kita harus sudah memikirkan bagaimana cara agar dapat terlepas dari pemakaian energi fosil.Saya pernah membaca satu artikel yang memuat alternatif bagi energi dunia oleh ilmuwan yang bernama Mark Z. Jacobson dan rekannya Mark Delucchi. Isinya, bagaimana temuan mereka yang memfokuskan pada energi listrik akan membuat dunia seakan tidak membutuhkan energi fosil lagi.
Dengan memfokuskan pada listrik sebagai sumber energi yang utama, maka rancangan untuk mendapatkan energi listrik bisa diperoleh dari berbagai macam sumber daya alam di dunia yang tidak ada habisnya, seperti air, angin, panas bumi, dan cahaya matahari.
Tenaga Air
model-pltka
Gambar: Pembangkit Listrik Mikrohidro ( http://ovalezoval.blogspot.com/2011/04/p… )
Tenaga Angin dan Tenaga Surya
746a22c5ac95f27ac4efc210733bbab0_jimmi
Gambar: Pembangkit Listrik Tenaga Angin dan Matahari (  hanyauntukanda123.blogspot.com )
Menurut dua orang cerdas tersebut, kendala untuk merealisasikan rancangan tersebut adalah material-material yang dibutuhkan untuk membangun instalasi turbin dan panel surya. Berbagai jenis logam yang susah didapatkan dengan jumlah yang besar sangat dibutuhkan, oleh karena itu butuh kerja ekstra dan tentunya tidak mudah. Selain itu, lahan untuk bangunan instalasinya juga diperlukan. Lahannya juga harus luas agar tidak ada gangguan yang kemungkinan besar akan terjadi seperti turbulensi angin dan interferensi lainnya.
Penganekaragaman sumber daya energi selain energi fosil dapat membantu penghematan energi fosil itu sendiri. Selain itu, penganekaragaman juga akan mengeluarkan manusia dari berbagai permasalahan energi. Dunia perlahan bisa merasakan energi yang setara di luar penggunaan energi fosil.
Jika kita mampu bekerjasama secara kolektif dalam merealisasikan rancangan tersebut, kemungkinan besar kita dapat lepas dari energi fosil yang dalam waktu yang relatif tidak lama lagi akan habis. Meski susah dan perlu waktu yang lama gerakan revolusioner seperti ini sangat membantu dalam upaya menghadapi berbagai permasalahan energi. Untuk itu, mari ikut ke dalam gerakan tersebut. Mulai pikirkan kemungkinan seperti apa yang bisa kita buat untuk penciptaan energi yang sebisa mungkin terlepas dari energi fosil.
Jika dunia bisa bebas dari kebergantungan terhadap energi fosil, dengan kata lain bebas dari kebergantungan terhadap minyak maka kehidupan manusia bebas dari harga kebutuhan pokok yang dipengaruhi oleh harga minyak dunia. Kita juga bebas memilih energi alternatif jika kita sudah memiliki alternatif yang banyak. Indonesia juga bisa terbebas dari kekangan energi minyak yang sebagian besar jumlahnya didapatkan dari hasil impor. Jadi, selain memanfaatkan sumber daya yang kita punya di negeri ini, kita juga dapat menghemat devisa negara dari pembelian minyak.

satu pohon bisa memberikan kehidupan dan masa depan yang lebih baik. Manusia memperoleh makanan, minuman dan berbagai macam kebutuhan lainnya seperti dari pepohonan, binatang dan tumbuh-tumbuhan. Manusia memanfaatkan memanfaatkan bagian-bagian lingkungan hidup seperti hewan-hewan, tumbuh-turnbuhan, air, udara, sinar matahari, garam, kayu, barang-barang tambang dan lain sebagainya untuk keperluan hidupnya.
.
Untuk itu, sudah menjadi tanggung jawab kita sebagai manusia untuk menjaga lingkungan hidup yang kita diami ini. Tanggung jawab ini tentunya bukan hanya untuk keberlangsungan hidup kita, tapi juga untuk generasi sesudah kita. Generasi anak-anak dan cucu-cucu kita berhak untuk mendapatkan hidup yang layak dan baik, dan bukan hidup yang sengsara akibat perlakuan buruk kita terhadap alam.
.
Saat kita menjaga alam, berarti kita menjaga kelangsungan hidup manusia. Energi adalah hal yang sangat mutlak dibutuhkan dan memberikan manfaat yang besar bagi kehidupan manusia. Menariknya, energi tidak bisa dimusnahkan. Seperti yang selama ini kita kenal tentang hukum kekekalan energi, bahwa energi tidak bisa dimusnahkan, namun bisa berpindah dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Energi di dunia ini sangat terbatas, namun kebutuhan hidup manusia tidak terbatas, sehingga kita harus benar-benar menggunakannya sebaik mungkin.
.
Setiap manusia membutuhkan energi bagi kelangsungan aktivitas hidupnya. Mustahil seseorang bisa melakukan aktivitasnya secara normal tanpa adanya bantuan energi. Manusia harus menggunakan energi dengan baik dan bijaksana agar tidak terjadi ketidakseimbangan ekosistem dalam kehidupan. Terjadinya pemanasan global, pencemaran udara dan efek rumah kaca adalah contoh nyata ketidakseimbangan yang terjadi di dunia ini.
.
Untuk itu, menjaga lingkungan hidup (di dalamnya termasuk energi) adalah tugas kita semua. Bagaimana caranya? Ya anggap saja kalau lingkungan hidup itu sebagai sahabat kita, istilah kerennya, menjadi Sobat Bumi! Tentunya banyak hal yang bisa kita lakukan dengan menjadi sobat bumi, diantaranya:
.
  1. Hidup Hijau, dengan cara menjaga dan merawat pohon-pohon dan tumbuhan yang berada di lingkungan kita. Hidup hijau juga berarti kehidupan kita selaras dengan alam. Perilaku kita selalu menjaga lingkungan hidup dan tidak merusaknya.
  2. Mengurangi pemanasan global, dengan cara tidak merusak alam seperti membakar sampah, memakai kantong plastik yang bisa didaur ulang, dan mengganti bola lampu biasa dengan lampu neon yang ramah lingkungan.
  3. Menghemat energi, dengan cara mengurangi pemakaian energi listrik yang berlebihan seperti mematikan lampu di rumah yang tidak digunakan atau menghemat pemakaian ac, televisi, komputer, dll.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar