Energi Fosil: Kebergantungan, Alternatif
Manusia dan Kebergantungan Terhadap Energi Fosil
Kehidupan manusia tidak bisa lepas
dari apa yang kita sebut dengan energi fosil. Aktivitas apapun
memerlukan energi, namun energi fosil-lah yang selama ini kita gunakan.
Sadar atau tidak energi fosil yang sudah sangat lama mengisi hidup kita
butuh jutaan tahun dalam prosesnya agar bisa diolah, dan setelah diolah
kemudian bisa kita gunakan seperti sekarang.
Energi fosil seperti minyak dan gas
merupakan contoh energi fosil yang sudah sangat umum. Kendaraan
bermotor yang kita lihat di jalanan, kapal di lautan, pesawat terbang di
udara pada umumnya menggunakan energi fosil sebagai sumber tenaganya.
Penjual gorengan di manapun, rumah makan, restoran, dan sebagainya pada
umumnya menggunakan gas dan minyak sebagai sumber tenaga, yang artinya
menggunakan energi fosil dalam kegiatannya. Untuk itu kita harus sadar
betapa pentingnya energi fosil dalam kehidupan kita sehari-hari.
Namun, kabar terdengar akhir-akhir
ini mengatakan bahwa energi fosil sudah mendekati batasan puncak.
Artinya, kelangkaan energi fosil seperti bahan bakar minyak (BBM) di pom
bensin, di warung, di penjual eceran, dan sebagainya menunjukkan bahwa
energi fosil tersebut bukanlah tanpa batas atau bukanlah tak terbatas.
Kita juga bisa melihat bagaimana kehidupan kita yang sudah sangat
bergantung pada sumber daya energi, terutama energi fosil hingga detik
ini.
Dewasa ini pertumbuhan populasi
manusia di dunia sangat pesat. Pertumbuhan itu mendorong kebutuhan
ekstra terhadap sumber energi. Sumber energi fosil dianggap sebagai
energi utama yang mampu menopang berbagai kebutuhan manusia dalam
kehidupannya. Dalam hal ini, pertambahan jumlah populasi manusia di
dunia pasti akan membutuhkan jumlah energi fosil yang juga besar.
Pemakaian energi fosil lebih cepat daripada terbentuknya energi fosil
(yang membutuhkan proses jutaan tahun) itu sendiri. Oleh karena manusia
sudah sangat bergantung pada energi fosil, jumlahnya pun akan semakin
berkurang bahkan akan habis.
Banyak sekali masalah yang
ditimbulkan dari kebergantungan manusia akan energi fosil, terutama
minyak. Minyak sering kali dianggap sebagai sumber konflik. Ketika
minyak menjadi alasan suatu negara untuk berhubungan dengan negara lain
di lingkup internasional, maka kepentingan akan minyak harus terpenuhi.
Bagaimana caranya agar kepentingan tersebut terpenuhi adalah kebijakan
politik negara masing-masing. Sadarnya negara bahwa minyak merupakan hal
penting untuk kegiatan industri, perekonomian, dan sebagainya akan
menyulut konflik karena memang harus dipenuhi. Minyak juga berpengaruh
besar pada pemanasan global, terutama melihat dari emisi gas yang
dihasilkan.
Konflik yang sering terjadi atas
perebutan minyak, penipisan lapisan ozon, polusi, dan sebagainya yang
terjadi selama ini merupakan dampak dari kebergantungan manusia terhadap
energi fosil, terutama minyak. Manusia sadar bahwa energi fosil sangat
penting dalam perekonomian negara, sangat penting dalam kehidupan, dan
berbagai aspek lainnya. Karena alasan itulah minyak menjadi sumber
konflik yang terjadi di era milenium ini. Contohnya saja, bagaimana
Amerika Serikat memperbesar hegemoninya di kawasan Timur Tengah.
Sebagian besar kepentingannya di kawasan tersebut merupakan demi
memperbesar jumlah cadangan minyak mereka, mengingat Timur Tengah
merupakan kawasan penyimpan cadangan binyak terbesar di dunia.
Mengingat dalam belasan hingga
puluhan tahun mendatang energi fosil sebagai sumber daya yang tidak
dapat diperbaharui perlahan akan habis, manusia harus mempersiapkan era
baru dengan sumber daya energi alternatif sebagai pengganti energi
fosil. Berbagai ide energi alternatif sudah ada. Alternatif tersebut
belum dioptimalkan sehingga belum bisa digunakan secara luas.
Energi Alternatif Sebagai Jalan Keluar Dari Kebergantungan
Sadar atau tidak, energi fosil
seperti minyak dan gas adalah hal vital yang sangat kita butuhkan tetapi
tidak bisa kita nikmati selamanya. Ada batasannya. Untuk itu, manusia
harus segera mencari energi alternatif dari energi fosil itu sendiri
sebelum benar-benar habis dari cadangan bumi. Bayangkan betapa kita,
yang sudah sangat bergantung pada energi fosil, akan kesusahan jika
mulai kehabisan sumber daya energi yang terus-menerus kita pakai tanpa
mempunyai energi lain yang bisa kita pakai untuk melanjutkan kehidupan
kita.
Saya tidak punya ide baru dalam
pencarian energi alternatif tetapi saya akan mencoba mengembangkan ide
yang sudah ada untuk kemudian bisa direalisasikan sebagai sumber energi
yang baru.
Energi Panas Bumi (Geothermal)
Salah satu energi alternatif yang
kemungkinan besar akan sangat berguna di masa yang akan datang adalah
energi panas bumi. Energi panas bumi merupakan energi primer non-minyak
yang terbarukan dan ramah lingkungan. Hal tesebut juga dapat diketahui
dari potensi emisi gas buangan yang rendah, potensi limbah B-3 (bahan
bahaya dan beracun) yang kecil, serta lahan pengembangan tidak
mengkhawatirkan lingkungan sekitarnya. (Pertamina, 2007)
Gambar: Indonesian Geothermal Resources http://teknomode.com/indonesia-masih-bel… )
Pemanfaatan energi panas bumi
akan menjadi alternatif yang sangat baik di masa yang akan datang,
bahkan di masa kini bila kita sudah dapat memanfaatkannya dengan
maksimal. Energi fosil yang biasa kita pakai sudah semakin berkurang,
merusak lingkungan, terlebih emisi gas yang dikeluarkan dapat menipiskan
lapisan ozon. Sekian besar pengaruh penggunaan energi fosil selama ini
berdampak pada pemanasan global oleh karena lapisan ozon yang semakin
menipis. Oleh karena itu, pemanfaatan energi panas bumi sebagai
alternatif sudah harus dimulai dari sekarang sebagai persiapan untuk
menghadapi kemungkinan besar habisnya cadangan energi fosil di dunia.
Di Indonesia sendiri, energi panas
bumi memiliki cadangan sekitar 40% dari total keseluruhan cadangan di
dunia. Sekitar 2,4% di antaranya telah dieksplorasi dan diproduksi.
(Pradipto, 2009). Energi panas bumi sebagai pembangkit tenaga sudah lama
dikenal tetapi belum dioptimalkan. Bila dioptimalkan, kebergantungan
kita akan minyak yang sebagian besar didapat dari kegiatan impor akan
lebih menghemat devisa negara. Kita mungkin tidak lagi bergantung pada
energi fosil yang selama ini kita dapatkan dengan harga yang mahal. Kita
juga dapat meningkatkan perekonomian negara bila sudah dapat
mengoptimalkan pemanfaatan energi panas bumi yang sangat besar jumlahnya
di tanah air kita. Selain itu, lingkungan di negara kita akan menjadi
lebih baik jika kita dapat mengurangi ketergantungan kita pada energi
fosil yang menghasilkan polusi tinggi.
Untuk itu, besar harapan saya bagi
inovator dari bangsa kita untuk dapat membantu mengolah energi panas
bumi di negara ini. Jika bangsa kita sendiri mampu mengolah energi panas
bumi yang cadangannya cukup besar di negara ini, kita tinggal
mengoptimalkannya untuk berbagai kepentingan. Kemudian kita tidak perlu
lagi ribut soal kelangkaan BBM atau pun gas. Tidak perlu berdemo. Tidak
perlu lagi nyawa melayang sia-sia. Juga, tidak perlu lagi ada perusahan
asing yang masuk ke Indonesia untuk mengolah sumber daya alam energi
panas bumi kita dengan keuntungan yang kecil yang kita dapat. Kita punya
energi sendiri, tidak bergantung pada impor malah dapat aktif dalam
kegiatan ekspor, sehingga memaksimalkan pendapatan negara.
Gerakan Revolusioner Permasalahan Energi
Besar kemungkinan bahwa energi
fosil sebentar lagi akan habis. Oleh karena itu, berbagai hal harus kita
lakukan dalam mempersiapkan dunia dengan revolusi energi di dalamnya.
Jika kita sudah mampu menghasilkan dan mengoptimalkan energi alternatif
yang ada, maka kita dapat terlepas dari kebergantungan terhadap energi
fosil.
Hal tersebut bukan satu-satunya
jalan, kita harus mulai memikirkan gerakan revolusioner untuk menghadapi
permasalahan energi di dunia yang sekarang sudah bisa kita rasakan.
Sebenarnya, kita harus sudah memikirkan bagaimana cara agar dapat
terlepas dari pemakaian energi fosil.Saya pernah membaca satu artikel
yang memuat alternatif bagi energi dunia oleh ilmuwan yang bernama Mark
Z. Jacobson dan rekannya Mark Delucchi. Isinya, bagaimana temuan mereka
yang memfokuskan pada energi listrik akan membuat dunia seakan tidak
membutuhkan energi fosil lagi.
Dengan memfokuskan pada listrik
sebagai sumber energi yang utama, maka rancangan untuk mendapatkan
energi listrik bisa diperoleh dari berbagai macam sumber daya alam di
dunia yang tidak ada habisnya, seperti air, angin, panas bumi, dan
cahaya matahari.
Tenaga Air
Gambar: Pembangkit Listrik Mikrohidro ( http://ovalezoval.blogspot.com/2011/04/p… )
Tenaga Angin dan Tenaga Surya
Gambar: Pembangkit Listrik Tenaga Angin dan Matahari ( hanyauntukanda123.blogspot.com )
Menurut dua orang cerdas tersebut,
kendala untuk merealisasikan rancangan tersebut adalah material-material
yang dibutuhkan untuk membangun instalasi turbin dan panel surya.
Berbagai jenis logam yang susah didapatkan dengan jumlah yang besar
sangat dibutuhkan, oleh karena itu butuh kerja ekstra dan tentunya tidak
mudah. Selain itu, lahan untuk bangunan instalasinya juga diperlukan.
Lahannya juga harus luas agar tidak ada gangguan yang kemungkinan besar
akan terjadi seperti turbulensi angin dan interferensi lainnya.
Penganekaragaman sumber daya energi
selain energi fosil dapat membantu penghematan energi fosil itu
sendiri. Selain itu, penganekaragaman juga akan mengeluarkan manusia
dari berbagai permasalahan energi. Dunia perlahan bisa merasakan energi
yang setara di luar penggunaan energi fosil.
Jika kita mampu bekerjasama secara
kolektif dalam merealisasikan rancangan tersebut, kemungkinan besar kita
dapat lepas dari energi fosil yang dalam waktu yang relatif tidak lama
lagi akan habis. Meski susah dan perlu waktu yang lama gerakan
revolusioner seperti ini sangat membantu dalam upaya menghadapi berbagai
permasalahan energi. Untuk itu, mari ikut ke dalam gerakan tersebut.
Mulai pikirkan kemungkinan seperti apa yang bisa kita buat untuk
penciptaan energi yang sebisa mungkin terlepas dari energi fosil.
Jika dunia bisa bebas dari
kebergantungan terhadap energi fosil, dengan kata lain bebas dari
kebergantungan terhadap minyak maka kehidupan manusia bebas dari harga
kebutuhan pokok yang dipengaruhi oleh harga minyak dunia. Kita juga
bebas memilih energi alternatif jika kita sudah memiliki alternatif yang
banyak. Indonesia juga bisa terbebas dari kekangan energi minyak yang
sebagian besar jumlahnya didapatkan dari hasil impor. Jadi, selain
memanfaatkan sumber daya yang kita punya di negeri ini, kita juga dapat
menghemat devisa negara dari pembelian minyak.
.
Untuk itu, sudah menjadi tanggung jawab
kita sebagai manusia untuk menjaga lingkungan hidup yang kita diami ini.
Tanggung jawab ini tentunya bukan hanya untuk keberlangsungan hidup
kita, tapi juga untuk generasi sesudah kita. Generasi anak-anak dan
cucu-cucu kita berhak untuk mendapatkan hidup yang layak dan baik, dan
bukan hidup yang sengsara akibat perlakuan buruk kita terhadap alam.
.
Saat kita menjaga alam, berarti kita
menjaga kelangsungan hidup manusia. Energi adalah hal yang sangat mutlak
dibutuhkan dan memberikan manfaat yang besar bagi kehidupan manusia.
Menariknya, energi tidak bisa dimusnahkan. Seperti yang selama ini kita
kenal tentang hukum kekekalan energi, bahwa energi tidak bisa
dimusnahkan, namun bisa berpindah dari satu bentuk ke bentuk yang lain.
Energi di dunia ini sangat terbatas, namun kebutuhan hidup manusia tidak
terbatas, sehingga kita harus benar-benar menggunakannya sebaik
mungkin.
.
Setiap manusia membutuhkan energi bagi
kelangsungan aktivitas hidupnya. Mustahil seseorang bisa melakukan
aktivitasnya secara normal tanpa adanya bantuan energi. Manusia harus
menggunakan energi dengan baik dan bijaksana agar tidak terjadi
ketidakseimbangan ekosistem dalam kehidupan. Terjadinya pemanasan
global, pencemaran udara dan efek rumah kaca adalah contoh nyata
ketidakseimbangan yang terjadi di dunia ini.
.
Untuk itu, menjaga lingkungan hidup (di
dalamnya termasuk energi) adalah tugas kita semua. Bagaimana caranya? Ya
anggap saja kalau lingkungan hidup itu sebagai sahabat kita, istilah
kerennya, menjadi Sobat Bumi! Tentunya banyak hal yang bisa kita lakukan
dengan menjadi sobat bumi, diantaranya:
.
- Hidup Hijau, dengan cara menjaga dan merawat pohon-pohon dan tumbuhan yang berada di lingkungan kita. Hidup hijau juga berarti kehidupan kita selaras dengan alam. Perilaku kita selalu menjaga lingkungan hidup dan tidak merusaknya.
- Mengurangi pemanasan global, dengan cara tidak merusak alam seperti membakar sampah, memakai kantong plastik yang bisa didaur ulang, dan mengganti bola lampu biasa dengan lampu neon yang ramah lingkungan.
- Menghemat energi, dengan cara mengurangi pemakaian energi listrik yang berlebihan seperti mematikan lampu di rumah yang tidak digunakan atau menghemat pemakaian ac, televisi, komputer, dll.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar